Jumat, 16 Desember 2016

Perencanaan Lokasi (Manajemen Operasi)

Faktor-faktor yang Memengaruhi Dalam Pemilihan Lokasi

a.       Perencanaan jangka panjang perusahaan
Manajemen perlu mempertimbangkan kemungkinan perluasan areal  jika di masa yang akan datang itu perusahaan yang akan datang itu perusahaan akan melakukan ekspansi atau peningkatan kapasitas. Demikian pula jika di masa mendatang, perusahaan akan melakukan kebijakan diversifikasi atas produk yang dihasilkan, maka di lokasi yang telah dipilih terdapat peluang yang cukup untuk menunjang kebutuhan pemasangan mesin baru. Di samping itu, lokasi menjamin kelancaran aliran pemasukan bahan baku, dan aliran penyaluran keluaran yang dihasilkan.
b.      Kedekatan dengan sumber bahan
Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam volume besar, bahan itu sulit diangkut, akan susut beratnya dalam proses pengolahan tetepi angkutan hasilnya lebih mudah, harga bahan baku relatif murah, dan tersedianya secara melimpah hanya pada tempat tertentu. Pabrik jenis ini akan lebih efisien jika memilih lokasi dekat sumber bahan (raw materials orientation). Misalnya pabrik semen, pabrik peleburan besi, pabrik gula, dan sebagainya.
c.       Kedekatan dengan pasar
Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam volume yang besar, tetepi bahan itu mudah diangkut, beratnya ditambah dalam proses pengolahan tetapi angkutan hasinya lebig sulit, maka pabrik seperti ini akan memilih lokasi yang dekat dengan pasar (market orientation industry). Misalnya pabrik minuman dalam kemasan botol, pabrik pengalengan ikan, dan sebagainya.
d.      Iklim bisnis
Suatu iklim bisnis yang baik dapat meliputi hadirnya bisnis yang serupa ukurannya, hadirnya perusahaan yang baru dalam industri yang sama, hadirnya perusahaan asing lainnya karena adanya kebijakan perusahaan multi nasional dalam pemilihan lokasi internasional. Di dunia nyata pemerintah suatu negara juga menerbitkan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan bisnis termasuk pengaturan lokasi industri. Intervensi pemerintah lokal atau daerah juga sering dijumpai, yaitu untuk melokasikan indusrti disuatu areal agar memudahkan mengatur kegiatan industri di daerahnya. Dikawasan itu perusahaan industri diberikan subsidi tertentu, insentif pengurangan pajak, dan penyediaan fasilitas pendukung lain untuk mendorong perusahaan industri masuk ke lokasi yang ditunjuk.
e.       Biaya total produksi
Tujuan kriteria ini adalah mendorong usaha industri ataupun jasa untuk memilih lokasi yang akan meminimumkan biaya operasi. Dalam biaya total tersebut tercakup biaya pemasukan bahan, biaya pendistribusian dan pemasaran keluara, upah buruh harga tanah, biaya knstruksi,beban pajak, biaya energi, dan biaya pengolahan lainnya. Permasalahan yang harus dijawab dalam pemilihan lokasi berbasis biaya total yang minimum ialah adanya kemungkinan perusahaan kehilangan respon dari pelanggan karena lokasinya sulit dijangkau serta jauh dari konsentrasi konsumennya, atauadanya perpindahan bahan preproduksi yang berlebihan diantara lokasi-lokasi sebelum menyerahkan produk akhir kepada pelanggan.
f.       Kesediaan infrastruktur
Perusahaan industri ataupun jasa sangat memerlukan dukungan berbagai macam prasarana, seperti jalan raya, rel kereta api, hubungan udara pasokan listrik, air, sarana komunikasi, dan energi. Pemerintah suatu negara, dan juda pemerintah daerah harus mampu menyediakan prasarana demikian yang memenuhi persyaratan yang diminta oleh usahawan industri dan jasa. Sarana dan prasarana seperti itu akan menjadi insentif  dalam pemilihan lokasi.
g.      Ketersediaan tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja
Di lokasi harus tersedia pasokan tenaga kerja yang diperlukan oleh usahawan pabrik dan jasa, baik dari sisi jumlahnya maupun dari sisi mutunya. Bahkan pasokan tenaga kerja yang memadai dan upah yang relatif murah akan menjadi salah satu dari beberapa insentif utama dalam pemilihan lokasi.
h.      Ketersediaan pembekal (presence of supplier)
Pembekal adalah mitra usahawan dalam mengelola bisnisnya. Dengan demikian, tersedianya pembekal, baik berupa leveransir bahan kenbutuhan maupun penyedia komponen produk yang dibutuhkan oleh usaha industri, akan menjadi daya tarik dalam pemilihan lokasi.
i.        Kebijaksanaan pemerintah dan risiko politik
Beberapa negara memberikan pembatasan dalam menempatkan usaha industri asing di negaranya. Pembatasan itu dapat berupa keharusan mempergunakan bahan lokal, memanfaatkan tenaga kerja lokal, dan kewajiban untuk melakukan alih teknologi. Pembatasan demikian dapat menjadi salah satu hambatan dalam pembuatan keputusan pemilihan lokasi. 
j.         Zona perdagangan bebas
Beberapa negara menunjukkan wilayah tertentu di negaranya sebagai kawasan perdagangan bebas dengan berbagai insentif pajak didalamnya. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong pemodal asing memilih lokasi diwilayah itu. Di Indonesia dikenal kawasan perdagangan bebas Sabang di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan pulau Batam di Riau. Selanjutnya, sejak 1 Januari 2003 kawasan ASEAN telah memasuki suatu era baru, yaitu era perdagangan bebas sehingga semua negara di kawasan ASEAN harus meminimalkan pembatas menuju perdagangan bebas.
k.      Blok perdagangan
Belakangan ini dijumpai pula kolaborasi beberapa negara dikawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan. Misalnya, Benelux (Belgia, Netherland, dan Luxemburg) di Eropa barat talah membuat kesepakatan untuk saling membantu dalam usaha memulihkan perekonomian masing-masing negara setelah perang dunia II. Negara peserta perjanjian akan berusaha memilih lokasi di kawasan itu dalam upaya mendapatkan insentif sebagai negara peserta dan mendapatkan peluang pasar yang baru.
l.        Keamanan
Faktor keamanan merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan oleh pengusaha dalam pemilihan lokasi. Tanpa jaminan keamanan, usahawan akan ragu-ragu menanamkan modalnya di daerah yang bersangkutan. Demikian pula pada perusahaan multi nasional, soal keamanan suatu negara akan sangat penting.
m.    Aturan lingkungan
Semakin sadar masyarakat akan kelestarian lingkungan, maka isu lingkungan menjadi penting dalam pemilihan lokasi. Bahkan soal lingkungan sudah diatur dalam konvensi internasional. Pemerintah semua negara telah melakukan pembatasan terhadap emisi CO2 ke udara dan larangan pemakaian CFC. Dengan demikian, pemilihan lokasi menjadi semakin sulit, sebab selain harus mempertimbangkan aspek ekonomi juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, politik, dan keamanan.
n.      Penerimaan masyarakat lokal
Penerimaan masyarakat lokal terhadap kehadiran industri atau perushaan di suatu daerah juga penting untuk diperhatikan. Aspek sosial, budaya, keyakinan, tata nilai masyarakat, dan adat istiadat setempat harus diperhjitungkan. Di suatu daerah tempat hukum adat dan pengaruh kepala suku masih kuat, maka soal pemilikan atas tanah, sekalipun sudah di proses menurut hukum formal, tetap masih harus mendapatkan pengakuan dari pemangku adat. Penerimaan masyarakat akan menjadi jaminan terhadap keamanan dan kestabilan bisnis di masa datang.
o.      Keunggulan bersaing
Suatu keputusan penting untuk perusahaan multi nasional ialah pemilihan atas negara yang menjadi tempat kedudukan (home base) dari masing-masing bisnis yang berbeda. Potret menyatakan bahwa suatu perusahaan mempunyai tempat kedudukan yang berbeda untuk segmen atau bisnis yang  juga berbeda. Keunggulan bersaing diciptakan pada suatu home base dengan disertai rumusan strategi tertentu, produk inti dan teknologi proses diciptakan, dan suatu kebijakan produksi massa penting dipertimbangkan. Dewasa ini, terlihat beberapa perusahaan multinasional cenderung bergerak memilih lokasi ke kawasan Asia Tenggara dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari iklim bisnis kawasan itu yang cukup kondusif serta memiliki potensi permintaan yang cukup besar, dan berpotensi untul membantu perkembangan inovasi dan produksi berbiaya rendah.

Metode-Metode Alternatif  Lokasi

a.       Metode Pemeringkat Faktor
Metode pemeringkatan faktor adalah sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan adanya objektivitas dalam proses mengenali biaya-biaya yang sulit untuk di evaluasi.
Keenam tahapannya adalah :
a.       mengembangkan daftar-daftar faktor terkait
b.      menetapkan bobot pada setiap faktor
c.       mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor
d.      meminta manajer menentukan skor untuk setiap faktor
e.       mengalikan faktor tersebut dengan bobot setiap faktor, dan menentukan jumlah total
f.       membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal

b.      Analisis Titik Impas Lokasi
Analisis titik impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya volume produksi untuk membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi yang ada.
Ketiga tahapannya adalah :
1.      Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk tiap lokasi
2.      Plot biaya untuk setiap lokasi
3.      Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah
c.       Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang di gunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribus. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan di kirim ke pasar tersebut,dan biaya pengiriman untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah pertama metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem koordinat. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang di kirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko acerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.

d.      Model Transportasi
Model transportasi merupakan sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian dari pemrograman linear.
Tujuan dari model transportasi ini adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari beberapa titik penawaran ke beberapa titik permintaan agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi.
Walaupun teknik pemrograman linear dapat di gunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi transportasi. Model transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal di capai.

Tahap-Tahap Dalam Pemilihan Lokasi

a.       Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternative.
b.      Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik.
c.       Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.

v Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi adalah:
a.       Perencanaan jangka panjang
b.      Kedekatan dengan sumber lain
c.       Kedekatan dengan pasar
d.      Iklim bisnis
e.       Biaya total produksi
f.       Kesediaan infrastruktur
g.      Ketersediaan tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja
h.      Ketersediaan pembekal (presence of supplier)
i.        Kebijaksanaan pemerintah dan resiko politik
j.        Zona perdagangan bebas
k.      Blok perdagangan
l.        Keamanan
m.    Aturan lingkungan
n.      Penerimaan masyarakat local
o.      Keunggulan bersaing

v Metode-metode evaluasi alternatif lokasi adalah:
a.       Metode pemeringkatan faktor
b.      Analisis titik impas lokasi
c.       Metode pusat gravitasi
d.      Model transportasi

v Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi adalah:
Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternative.
Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik.
Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.

v Analisis biaya dalam penentuan lokasi
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan biaya dan variabel bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar