a. Perencanaan
jangka panjang perusahaan
Manajemen perlu mempertimbangkan
kemungkinan perluasan areal jika di masa
yang akan datang itu perusahaan yang akan datang itu perusahaan akan melakukan ekspansi
atau peningkatan kapasitas. Demikian pula jika di masa mendatang, perusahaan
akan melakukan kebijakan diversifikasi atas produk yang dihasilkan, maka di
lokasi yang telah dipilih terdapat peluang yang cukup untuk menunjang kebutuhan
pemasangan mesin baru. Di samping itu, lokasi menjamin kelancaran aliran
pemasukan bahan baku, dan aliran penyaluran keluaran yang dihasilkan.
b. Kedekatan
dengan sumber bahan
Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam
volume besar, bahan itu sulit diangkut, akan susut beratnya dalam proses
pengolahan tetepi angkutan hasilnya lebih mudah, harga bahan baku relatif
murah, dan tersedianya secara melimpah hanya pada tempat tertentu. Pabrik jenis
ini akan lebih efisien jika memilih lokasi dekat sumber bahan (raw materials
orientation). Misalnya pabrik semen, pabrik peleburan besi, pabrik gula,
dan sebagainya.
c. Kedekatan
dengan pasar
Pabrik yang memerlukan bahan baku dalam
volume yang besar, tetepi bahan itu mudah diangkut, beratnya ditambah dalam
proses pengolahan tetapi angkutan hasinya lebig sulit, maka pabrik seperti ini
akan memilih lokasi yang dekat dengan pasar (market orientation industry).
Misalnya pabrik minuman dalam kemasan botol, pabrik pengalengan ikan, dan
sebagainya.
d. Iklim bisnis
Suatu iklim bisnis yang baik dapat
meliputi hadirnya bisnis yang serupa ukurannya, hadirnya perusahaan yang baru
dalam industri yang sama, hadirnya perusahaan asing lainnya karena adanya
kebijakan perusahaan multi nasional dalam pemilihan lokasi internasional. Di
dunia nyata pemerintah suatu negara juga menerbitkan peraturan yang berhubungan
dengan kegiatan bisnis termasuk pengaturan lokasi industri. Intervensi
pemerintah lokal atau daerah juga sering dijumpai, yaitu untuk melokasikan
indusrti disuatu areal agar memudahkan mengatur kegiatan industri di daerahnya.
Dikawasan itu perusahaan industri diberikan subsidi tertentu, insentif
pengurangan pajak, dan penyediaan fasilitas pendukung lain untuk mendorong
perusahaan industri masuk ke lokasi yang ditunjuk.
e. Biaya total
produksi
Tujuan kriteria ini adalah mendorong
usaha industri ataupun jasa untuk memilih lokasi yang akan meminimumkan biaya
operasi. Dalam biaya total tersebut tercakup biaya pemasukan bahan, biaya
pendistribusian dan pemasaran keluara, upah buruh harga tanah, biaya
knstruksi,beban pajak, biaya energi, dan biaya pengolahan lainnya. Permasalahan
yang harus dijawab dalam pemilihan lokasi berbasis biaya total yang minimum
ialah adanya kemungkinan perusahaan kehilangan respon dari pelanggan karena
lokasinya sulit dijangkau serta jauh dari konsentrasi konsumennya, atauadanya
perpindahan bahan preproduksi yang berlebihan diantara lokasi-lokasi sebelum
menyerahkan produk akhir kepada pelanggan.
f. Kesediaan
infrastruktur
Perusahaan industri ataupun jasa sangat
memerlukan dukungan berbagai macam prasarana, seperti jalan raya, rel kereta
api, hubungan udara pasokan listrik, air, sarana komunikasi, dan energi.
Pemerintah suatu negara, dan juda pemerintah daerah harus mampu menyediakan
prasarana demikian yang memenuhi persyaratan yang diminta oleh usahawan
industri dan jasa. Sarana dan prasarana seperti itu akan menjadi insentif dalam pemilihan lokasi.
g. Ketersediaan
tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja
Di lokasi harus tersedia pasokan tenaga
kerja yang diperlukan oleh usahawan pabrik dan jasa, baik dari sisi jumlahnya
maupun dari sisi mutunya. Bahkan pasokan tenaga kerja yang memadai dan upah
yang relatif murah akan menjadi salah satu dari beberapa insentif utama dalam
pemilihan lokasi.
h. Ketersediaan
pembekal (presence of supplier)
Pembekal adalah mitra usahawan dalam
mengelola bisnisnya. Dengan demikian, tersedianya pembekal, baik berupa
leveransir bahan kenbutuhan maupun penyedia komponen produk yang dibutuhkan
oleh usaha industri, akan menjadi daya tarik dalam pemilihan lokasi.
i.
Kebijaksanaan pemerintah dan risiko
politik
Beberapa negara memberikan pembatasan
dalam menempatkan usaha industri asing di negaranya. Pembatasan itu dapat
berupa keharusan mempergunakan bahan lokal, memanfaatkan tenaga kerja lokal,
dan kewajiban untuk melakukan alih teknologi. Pembatasan demikian dapat menjadi
salah satu hambatan dalam pembuatan keputusan pemilihan lokasi.
j.
Zona
perdagangan bebas
Beberapa negara menunjukkan wilayah tertentu di negaranya
sebagai kawasan perdagangan bebas dengan berbagai insentif pajak didalamnya.
Hal itu dimaksudkan untuk mendorong pemodal asing memilih lokasi diwilayah itu.
Di Indonesia dikenal kawasan perdagangan bebas Sabang di Nangroe Aceh
Darussalam (NAD) dan pulau Batam di Riau. Selanjutnya, sejak 1 Januari 2003
kawasan ASEAN telah memasuki suatu era baru, yaitu era perdagangan bebas
sehingga semua negara di kawasan ASEAN harus meminimalkan pembatas menuju
perdagangan bebas.
k. Blok
perdagangan
Belakangan ini dijumpai pula kolaborasi
beberapa negara dikawasan tertentu untuk membentuk blok perdagangan. Misalnya,
Benelux (Belgia, Netherland, dan Luxemburg) di Eropa barat talah membuat
kesepakatan untuk saling membantu dalam usaha memulihkan perekonomian masing-masing
negara setelah perang dunia II. Negara peserta perjanjian akan berusaha memilih
lokasi di kawasan itu dalam upaya mendapatkan insentif sebagai negara peserta
dan mendapatkan peluang pasar yang baru.
l.
Keamanan
Faktor keamanan merupakan faktor yang
sangat dipertimbangkan oleh pengusaha dalam pemilihan lokasi. Tanpa jaminan
keamanan, usahawan akan ragu-ragu menanamkan modalnya di daerah yang
bersangkutan. Demikian pula pada perusahaan multi nasional, soal keamanan suatu
negara akan sangat penting.
m. Aturan
lingkungan
Semakin sadar masyarakat akan
kelestarian lingkungan, maka isu lingkungan menjadi penting dalam pemilihan
lokasi. Bahkan soal lingkungan sudah diatur dalam konvensi internasional.
Pemerintah semua negara telah melakukan pembatasan terhadap emisi CO2
ke udara dan larangan pemakaian CFC. Dengan demikian, pemilihan lokasi menjadi
semakin sulit, sebab selain harus mempertimbangkan aspek ekonomi juga harus
mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, politik, dan keamanan.
n. Penerimaan
masyarakat lokal
Penerimaan masyarakat lokal terhadap
kehadiran industri atau perushaan di suatu daerah juga penting untuk
diperhatikan. Aspek sosial, budaya, keyakinan, tata nilai masyarakat, dan adat
istiadat setempat harus diperhjitungkan. Di suatu daerah tempat hukum adat dan
pengaruh kepala suku masih kuat, maka soal pemilikan atas tanah, sekalipun
sudah di proses menurut hukum formal, tetap masih harus mendapatkan pengakuan
dari pemangku adat. Penerimaan masyarakat akan menjadi jaminan terhadap
keamanan dan kestabilan bisnis di masa datang.
o. Keunggulan
bersaing
Suatu keputusan penting untuk
perusahaan multi nasional ialah pemilihan atas negara yang menjadi tempat
kedudukan (home base) dari masing-masing bisnis yang berbeda. Potret menyatakan
bahwa suatu perusahaan mempunyai tempat kedudukan yang berbeda untuk segmen
atau bisnis yang juga berbeda.
Keunggulan bersaing diciptakan pada suatu home base dengan disertai
rumusan strategi tertentu, produk inti dan teknologi proses diciptakan, dan
suatu kebijakan produksi massa penting dipertimbangkan. Dewasa ini, terlihat
beberapa perusahaan multinasional cenderung bergerak memilih lokasi ke kawasan
Asia Tenggara dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari iklim bisnis
kawasan itu yang cukup kondusif serta memiliki potensi permintaan yang cukup
besar, dan berpotensi untul membantu perkembangan inovasi dan produksi berbiaya
rendah.
Metode-Metode
Alternatif Lokasi
a. Metode
Pemeringkat Faktor
Metode
pemeringkatan faktor adalah sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan
adanya objektivitas dalam proses mengenali biaya-biaya yang sulit untuk di
evaluasi.
Keenam
tahapannya adalah :
a.
mengembangkan daftar-daftar faktor
terkait
b. menetapkan
bobot pada setiap faktor
c. mengembangkan
suatu skala untuk setiap faktor
d. meminta
manajer menentukan skor untuk setiap faktor
e. mengalikan
faktor tersebut dengan bobot setiap faktor, dan menentukan jumlah total
f. membuat
rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal
b. Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis
titik impas lokasi merupakan penggunaan analisis biaya volume produksi untuk
membuat suatu perbandingan ekonomis di antara alternatif lokasi yang ada.
Ketiga
tahapannya adalah :
1. Tentukan
biaya tetap dan biaya variabel untuk tiap lokasi
2. Plot biaya
untuk setiap lokasi
3.
Pilih lokasi yang biaya totalnya
paling rendah
c. Metode Pusat
Gravitasi
Metode pusat gravitasi merupakan
teknik matematis yang di gunakan untuk menemukan lokasi pusat distribusi yang
akan meminimalkan biaya distribus. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi
pasar, jumlah barang yang akan di kirim ke pasar tersebut,dan biaya pengiriman
untuk menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat distribusi.
Langkah
pertama metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem
koordinat. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara langsung
berimbang pada jarak dan jumlah yang di kirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi
yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko acerannya, dimana
pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang dikirim.
d. Model
Transportasi
Model transportasi merupakan sebuah
teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian dari pemrograman linear.
Tujuan dari
model transportasi ini adalah untuk menentukan pola pengangkutan yang terbaik
dari beberapa titik penawaran ke beberapa titik permintaan agar dapat
meminimalkan produksi total dan biaya transportasi.
Walaupun teknik pemrograman linear
dapat di gunakan untuk menyelesaikan jenis masalah ini, algoritma bertujuan
khusus yang lebih efisien telah dikembangkan untuk aplikasi transportasi. Model
transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap
dilakukan hingga solusi optimal di capai.
Tahap-Tahap Dalam Pemilihan Lokasi
a. Tahap pertama:
melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai
daerah-daerah alternative.
b. Tahap
kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam
menentukan lokasi pabrik.
c. Tahap
ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah
yang pada tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling
menguntungkan.
v Faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pemilihan lokasi adalah:
a. Perencanaan jangka panjang
b. Kedekatan dengan sumber lain
c. Kedekatan dengan pasar
d. Iklim bisnis
e. Biaya total produksi
f. Kesediaan infrastruktur
g. Ketersediaan tenaga kerja dan
kualitas tenaga kerja
h. Ketersediaan pembekal (presence of
supplier)
i.
Kebijaksanaan
pemerintah dan resiko politik
j.
Zona
perdagangan bebas
k. Blok perdagangan
l.
Keamanan
m. Aturan lingkungan
n. Penerimaan masyarakat local
o. Keunggulan bersaing
v Metode-metode evaluasi alternatif
lokasi adalah:
a. Metode pemeringkatan faktor
b. Analisis titik impas lokasi
c. Metode pusat gravitasi
d. Model transportasi
v Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi
adalah:
Tahap
pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai
daerah-daerah alternative.
Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau
pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik.
Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai
masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih
untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.
v Analisis biaya
dalam penentuan lokasi
Konsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu
penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan biaya dan variabel bagi lokasi yang
berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan antara biaya
dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar